Wahana Lingkungan hidup indonesia sumsel, memprediksi
kejadian seperti mesuji akan terulang dibanyak tempat. “ Kami memprediksi,
sedikitnya ada 50 kasus yang berpotensi akan terjadi seperti mesuji, dan berada
di 9 kabupaten/Kota di sumatera Selatan Ungkap hadi jatmiko Kepala Divisi
Pengembangan dan Pengorganisasian Rakyat (PPER) Walhi Sumsel,
Hal ini disebabkan praktek pembiaran yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah terhadap konflik konflik lahan yang ada di Sumatera Selatan.
Padahal masyarakat telah berulang kali mengadukannya kepada Pemerintah daerah baik
melalui surat resmi maupun laporan yang diikuti
dengan aksi massa.
Selain itu konflik ini akan terjadi karena pemerintah eksekutif maupun legislative,tidak
pernah mau menghentikan Bisnis pengamanan yang selama ini sering dilakukan oleh
aparat kepolisian dengan Pihak perusahaan
“Polisi selalu berada di barisan terdepan melindungi
Perusahaan dan mereka selalu ikut serta dalam
praktek perampasan tanah rakyat yang dilalukan oleh perusahaan. Ungkap Hadi
Jatmiko
Disebutkan oleh hadi, contoh konflik yang jika tidak
diselesaikan segera, berpotensi seperti
Mesuji adalah konflik antara warga desa Nusantara melawan Perusahaan sawit PT.
SAML di kabupaten OKI. Dimana 3 hari lalu
(13/12) pihak Perusahaan bersama Brimob mendatangi warga untuk meminta warga
segera melepaskan 1.200 hektar lahan Pertanian mereka, dengan alasan bahwa
lahan tersebut milik perusahaan.
Kasus Lainnya adalah yang terjadi di kabupaten Musi
Banyuasin desa Sinar harapan dan desa Simpang bayat, yang berkonflik dengan
Perusahaan yang bergerak di Industri Kehutanan. seperti PT. Bumi Persada permai
Graoupnya Sinar mas dan PT. Pakerin. Semua Perusahaa tersebut selalu
menggunakan Aparat Brimob untuk menakut nakuti dan Mengusir Warga dari
Lahannya.
0 komentar:
Posting Komentar