JAKARTA, -
Potret sebilah pisau berdarah dikirimkan WALHI (Wahana Lingkungan
Hidup) Sumatera Selatan kepada PedomanNEWS.com, Sabtu (17/12/2011).
Selama ini Walhi Sumsel adalah organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) dengan reputasi nasional dan internasional, selalu mendampingi
(advokasi) warga yang bersengketa dengan pengusaha terkait lingkungan
hidup, juga tanah rakyat.
"Pisau
ini saksi bisu kematian 2 (dua) warga Sodong #Mesuji Ogan Komering
Ilir, ada yang tahu ciri pisau milik "oknum" aparat?" Tanya Walhi
Sumsel. Jenis pisau Cobra, panjang blade 19 (sembilan belas) centimeter,
panjang gagang 11 (sebelas) centimeter, ketebalan pisau 6 (enam)
milimeter, lebar blade 4 (empat) centimeter, bahan blade baja per.
Walhi
(wahana Lingkungan Hidup) Sumatera Selatan sudah pernah merilis
kronologis dari hasil investigasi bentrokan yang terjadi antara
masyarakat desa Sodong dengan PT SWA (Sumber Wangi Alam) , Kecamatan
Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada Minggu, 24 April 2011.
Direktur Walhi Sumatera Selatan, Anwar Sadat mengatakan kepada
PedomanNEWS.com dalam bentrokan ini tidak ada warga yang merekam
kejadian tersebut namun dia tidak membantah jika paska bentrokan itu ada
warga yang merekam, kemungkinan versi itulah yang diputar di DPR dan
sekarang muncul di media massa.
Pada
hari Kamis, 21 April 2011, warga mendapati satu orang warganya tewas di
bunuh dengan leher di gorok dan nyaris putus serta luka tembak sebanyak
3 liang bernama Indra Syafe’i (19). Sekitar 30 meter dari Indra
Syafe’i, warga juga mendapati warganya bernama Saktu (20) terkapar
bersimbah darah dengan telinga, bahu di bacok dan sebilah pisau belati
masih menancap di pundaknya. Pada saat di temukan, Saktu masih bernafas
dan masih bisa bicara, almarhum menyampaikan kepada warganya “jangan
tinggalkan aku, tolong aku, aku di keroyok oleh satpam dan petugas”.
Tidak lama kemudian, dalam perjalanan Saktu menghembuskan nafas
terakhirnya.
Tim PedomanNEWS.com
0 komentar:
Posting Komentar