PALEMBANG-Lima Kepala Bidang (Kabid) di Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Sumsel bersedia menandatangani
surat pernyataan dan memenuhi tuntutan ribuan petani yang menggelar aksi
demo, Kamis (14/6/2012).
Melalui surat pernyataan dimaksud, BPN
Sumsel berjanji berjanji tidak akan memeroses permohonan Hak Guna Usaha
(HGU) PT Bumi Sriwijaya Sentosa (BSS), dan akan mengusulkan kepada BPN
RI agar meninjau kembali izin HGU PTPN VII Cinta Manis.
Seperti
diberitakan sebelumnya, ribuan petani dari dua kabupaten (OKI dan OI)
yang tergabung dalam Gerakan Petani Penesak bersatu (GPPB) menggelar
unjuk rasa di beberapa kantor dinas atau instansi di Palembang.
Sehari
lalu, massa mendatangi Polda Sumsel untuk meminta pertanggung jawaban
mengenai penangkapan warga 14 orang warga OI terkait sengketa lahan
dengan PTPN VII Cinta Manis.
Aksi demo dilanjutkan ke Kantor DPRD
Sumsel untuk meminta dukungan para wakil rakyat terkait permasalahan
serupa. Bahkan, sempat bermalam di sana para petani yang merasa telah
dizalimi, melanjutkan unjuk rasa dengan mendatangi BPN Kanwil Provinsi
Sumsel kemarin. Di BPN, massa tidak hanya membawa persoalan PTPN Cinta
Manis, tetapi juga permasalahan konflik lahan dengan PT BSS di wilayah
OKI.
Kedatangan ribuan petani ini disambut baik pihak BPN Sumsel.
Bahkan lima Kabid di instansi ini bersedia menandatangani surat
pernyataan berisi pemenuhan permintaan demonstran. Penandatanganan
dimaksud dilakukan Kabid Tata Usaha, Drs Suwito, Kabid Survei Pengukuran
dan Pemetaan, Ir Rd Agus Wahyudi, Kabid Hak Tanah dan Pendaftaran
Tanah, Monsel Hotagaol MH, Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan,
Drs H hermanto Yusuf, dan Kabid Pengkajian dan Penanganan Sengketa atau
Konflik Pertanahan, M Syahrir MM.
Setelah mendapatkan kepastian
dukungan dari beberapa instansi terkait, massa di pimpin Anwar Sadat
dari organisasi Wahana Lingkungan (Walhi) Sumsel melanjutkan demo di
Kantor Gubernur Sumsel. Di sini massa menghendaki campur tangan Gubernur
Sumsel H Alex Noerdin untuk penyelesaian konflik lahan antara warga
dengan PTPN VII Cinta Manis dan juga warga dengan PT BSS di wilayah OKI.
Anwar
Sadat meminta gubernur secara serius megatasi dan menyelesaikan
sengketa atau konflik lahan yang dinilai sudah menzalimi masyarakat
sekitar. Ia juga menyinggung keberadaan Alex Noerdin yang saat ini
tengah berjuang menuju DKI1. Menurutnya, tidak seharusnya Alex
mengedepankan kepentingan pribadi, sementara masyarakat Sumsel saat ini
dalam permasalahan atau sengketa.
“Dari unjuk rasa yang kami
lakukan, ada beberapa harapan yang kami dapata. Polda, DPRD Sumsel, dan
BPN Sumsel sudah sepakat mendukung kami. Tinggal Pemprov Sumsel melalui
gubernur. Konflik lahan yang terjadi tidak boleh dibiarkan berlarut,”
katanya.
Sadat mengatakan, PTPN VII Cinta Manis adalah salah satu
perusahaan BUMN yang dianggap bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
masyarakat di sekitarnya. Namun yang terjadi malah sebaliknya, kata
Sadat.
Menurutnya, dari total lahan yang dikelola PTPN VII masih
ada puluhan bahkan ratusan hektare yang tidak memiliki HGU. Karena itu
pihaknya menginginkan tindakan tegas dari Pemprov Sumsel agar
permasalahan ini segera dituntaskan.
“Kami minta Pemprov Sumsel
tidak berdiam diri melihat masalah ini terjadi. Harus ada penekanan
kepada BPN agar meninjau ulang HGU PTPN VII seluas 6.512,423 hektare,”
tegasnya.
Sumber: sripoku.com
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Jumat, Juni 15, 2012
BPN Sumsel Usul Tinjau Ulang HGU PTPN VII
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar