PALEMBANG, KOMPAS.com- Penyelesaian sengketa lahan
PTPN VII Cinta Manis yang dituntut masyarakat dari 21 desa di Kabupaten
Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terhenti sejak penembakan oleh anggota
Brigade Mobil Kepolisian di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu,
dua pekan lalu. Masyarakat belum berani mengajukan tuntutan mereka
kembali.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(Walhi) Sumatera Selatan (Sumsel) Anwar Sadat mengatakan, saat ini warga
tak bebas menyelenggarakan pertemuan untuk membahas tuntutan lahan
tersebut. "Setiap kali ada pertemuan, ada polisi datang. Meski baik-baik
caranya, tapi warga tetap takut," katanya di Palembang, Sumsel, Kamis
(9/8/2012).
Pada peristiwa penembakan di Limbang Jaya, satu korban
bernama Angga bin Darmawan (12) tewas diduga karena tertembak. Empat
korban terluka dirawat di rumah sakit. Keluarga Angga sendiri mengaku
tak ikut menuntut lahan.
Saat ini pihak PTPN VII Cinta Manis telah
beroperasi secara penuh. Penggarapan lahan berlangsung di seluruh
lokasi dengan kawalan pihak kepolisian. Sebagian lahan sempat tak
ditanami karena sengketa lahan dengan kelompok masyarakat yang menamakan
diri Gerakan Petani Penesak Bersatu (GPPB). Warga yang tergabung di
GPPB mengajukan tuntutan terhadap 15.000 hektar lahan PTPN VII Cinta
Manis. Mereka mengatakan lahan tersebut dulunya diambil-alih secara
paksa pada zaman Orde Baru sekitar 1982.
Artikel Terkait:
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
ogan ilir
- Penanganan Konflik Agraria: Wakapolri Janji Copot Kapolda Atau Kapolres yang "Nakal"
- Penangkapan Aktivis & Kriminalisasi Petani "Tutupi" Masalah Utama Konflik Agraria Cinta Manis
- Ratusan Petani Demo Mapolda Sumsel
- Serikat Petani Sumsel Desak Polda Bebaskan Anggotanya
- Ribuan polisi Ogan ilir tangkap dan aniaya Petani saat sedang Peringati Maulid Nabi
- Petani Bentrok di PTPN VII Cinta Manis Sumsel
- Sumsel Darurat Bencana Asap; Cabut Izin dan Pidanakan Perusahaan Pembakar Hutan dan atau Lahan di Sumatera Selatan
- Nyawa Angga dibayar dengan Teguran Tertulis
- Sprin Kapolres OI Dipersoalkan-Sidang Disiplin Kasus Penembakan Warga Limbang Jaya
- Enam Perwira Diadili dalam Kasus Ogan Ilir
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar