Ternyata 5 hari sebelum kejadian penyerbuan dan pembantaian
yang dilakukan oleh Brimob dan polisi terhadap warga di Desa Limbang jaya, sehingga
menyebabkan Angga seorang anak yang baru berumur 12 tahun tewas ditembak oleh
Brimob di kepalanya, beserat 5 orang lainnya yang mengalami luka tembak oleh
peluru tajam brimob pada jumat(27/7) pukul 16.00 wib kemarin.
Brimob juga pernah melakukan penangkapan terhadap Seorang
balita yang bernama M. farel (1,5 thn) bersama ibunya pada minggu(23/7)
tepatnya pukul 14.30 Wib, Mereka dituduh membawa senjata tajam dan melewati
jalan milik PTPN VII. Padahal saat ditangkap ibu dan balita tersebut baru saja mau
pulang kerumah yang berada di desa betung dari mengarap kebunya yang berada di pinggiran sungai.
Ketika ditangkap Ibu dan balitanya tersebut langsung dibawah
oleh pasukan Brimob ke Polres Ogan ilir untuk diminta keterangan. Dan baru pada
pukul 23.30 Wib setelah di introgasi oleh aparat polisi selama minimal 6 jam, M
farel dan ibunya dibebaskan. Namun sebelum mereka di bebaskan mereka harus
menanda tangani surat pernyataan yang salah satu bunyinya adalah tidak akan
lagi mengikuti aksi aksi demo yang dilakukan oleh warga dari 22 desa lainnya
yang menuntut PTPN VII segera mengembalikan lahan milik mereka yang sejak 30
tahun lalu dirampas oleh PTPN VII.(walhi sumsel)
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
Kriminalisasi petani
- Jaga Lahan Gambut, Warga Desa Nusantara OKI Tolak Perkebunan Sawit
- Pernyataan Sikap : Bebaskan Tokoh Adat dan Petani Musi Banyuasin
- Walhi dan Petani tuntut pembebasan Dua Warga di OKI
- "SBY Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri"
- SBY dituntut lindungi para pejuang lingkungan
- Kami Aktivis, Bukan Penjahat Atau Kriminal
- Petani Bentrok di PTPN VII Cinta Manis Sumsel
- Kapolres OI Akui Ada Kesalahan
- Kapolres OI jalani sidang disiplin
- Sidang Disiplin Enam Perwira Tertutup
0 komentar:
Posting Komentar