JAKARTA--Markas Besar Polri
membantah tuduhan adanya tindakan sewenang-wenang dari Brimob pada warga
Ogan Ilir, Sumatera Selatan, yang diantaranya terdapat seorang wanita
dan balita.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus
Rianto, pihaknya memang mengamankan beberapa warga termasuk wanita dan
balita tapi untuk dimintai keterangan karena kedapatan membawa senjata
tajam. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (22/7) pukul 16.00 Wib di
sekitar petak 92, rayon 6, PTPN VII, Cinta Manis.
"Itu dilakukan berdasarkan informasi yang diterima oleh anggota Brimob
yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di lokasi yang pernah terjadi
konflik. Info yang didapat, ada beberapa orang yang diduga memiliki dan
menguasai senjata tajam secara tidak sah. Brimob lakukan pengecekan dan
ditemukan empat orang dewasa dan satu bayi. Jadi lima orang," jelas Agus
di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/7).
Menurut Agus, setelah melakukan pemeriksaan pendahuluan oleh Brimob
ditemukan beberapa senjata tajam. Namun, empat warga tersebut mengaku
senjata tajam itu dipakai untuk berkebun. Meski telah mengaku demikian,
lima orang itu tetap diboyong ke Polres Ogan Ilir. Kelimanya diperiksa
di Polres sejak pukul 16.00 Wita hingga pukul 23.00 WIb. Setelah itu
mereka dipulangkan karena tak terbukti bersalah.
"Pada jam 23.00, mereka dipulangkan. Dengan demikian permasalahannya
sudah selesai. Apabila ada informasi berkembang yang mengatakan bahwa
ada polisi menangkap ibu dan bayinya, itu hanya serangkaian kegiatan
yang ditemukan pada saat kita lakukan penanganan pertama, setelah kita
menerima info," tegas Agus.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah pesan singkat beredar menyebutkan bahwa
Kepolisian Sumsel, dalam hal ini Satuan Brimob Sumsel telah menangkap
dan menahan paksa seorang wanita Duwi, (21) dan balitanya M.Parel (1,5)
tahun dengan alasan melintasi jalan perusahaan tanpa ijin.
Ibu dan anaknya tersebut ditangkap saat pulang dari ladang dan melintasi
jalan PTPN VII Cinta Manis Ogan Ilir. Akibat penahanan ini, kepolisian
mendapatkan kecaman dari sejumlah kalangan, yang menganggap tindakan
Polri berlebihan. Apalagi, senjata yang dibawa warga ternyata hanya
peralatan untuk berkebun
Sumber: jpnn.com
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Senin, Juli 23, 2012
Polri Bantah Sewenang-wenang pada Warga Ogan Ilir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar