Jurnas.com | LEMBAGA Studi dan Advokasi Masyarakat
(ELSAM) mendesak Kapolri untuk segera mengevaluasi keberadaan Brimob di
Provinsi Sumatera Selatan. Desakan itu menyusul insiden penembakan oleh
oknum Brimob yang menewaskan seorang anak di Desa Limbang Jaya,
Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, Jumat (27/7) kemarin.
“Kapolri
segera mengevaluasi Brimob di Sumatera Selatan dan memproses
pelanggaran hukum yang dilakukannya terhadap warga Ogan Ilir,
Sumsel,”ujar Dierktur Eksekutif ELSAM, Indriaswati Dyah Saptaningrum,
dalam siaran pers kepada Jurnal Nasional, Sabtu (28/7).
ELSAM
sangat menyayangkan terus berulangnya konflik pertanahan yang berujung
pada jatuhnya korban jiwa. Sebelumnya, konflik serupa terjadi di Bima,
Nusa Tenggara Barat, dan Mesuji di Lampung.
Terus berulangnya
tindakan Brimob dalam melakukan penanganan terhadap aksi protes dalam
konflik lahan tersebut, kata Indriaswati, menimbulkan kesan adanya
pengabaian secara sengaja oleh Kepolisian RI terhadap rekomendasi KOMNAS
HAM dalam kasus Bima, maupun Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF Mesuji)
untuk melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya praktek
serupa.
ELSAM juga mendesak Kapolda Sumatera Selatan menghentikan
tindakan brutalitas aparatnya dan menarik dari lokasi kejadian serta
segera memproses secara hukum bawahannya tersebut. ”Kapolda Sumatera
Selatan harus melihat secara obyektif kasus ini sehingga dapat secara
profesional menjalankan tugasnya dalam memberikan perlindungan bagi
warga dan bukan justru menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga
sipil,”ujar Indriaswati.
ELSAM juga mendesak Kapolda Sumatera
Selatan untuk segera melepaskan warga yang ditangkap dan ditahan tanpa
prosedur yang jelas dalam peristiwa tersebut. Pemerintah Kabupaten Ogan
Ilir beserta jajarannya juga diharapkan untuk tanggap terhadap kasus
tersebut dengan mengedepankan perlindungan terhadap warganya, guna
meminimalisasi konflik yang dikhawatirkan akan meluas.
Indriaswati
juga mendesak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar aktif
memberikan perlindungan dan layanan bantuan kepada para korban dan saksi
peristiwa tersebut. ”Komnas HAM melakukan penyelidikan lapangan
terhadap kasus ini sesegera mungkin,”ujarya.
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Senin, Juli 30, 2012
ELSAM Desak Kapolri Evaluasi Brimob di Sumsel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar