SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur
Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan mengambilalih kasus sengketa
lahan masyarakat Ogan Ilir (OI) dengan PTPN VII Cinta Manis. Dia
menyebutkan saat ini lahan tersebut berstatus quo sampai ada kejelasan
lebih lanjut dari pemerintah.
"Hari ini saya
sudah perintahkan BPN untuk mengukur ulang, tetapi dengan pengukuran
menggunakan Citra Satelit untuk lahan yang belum ber-HGU," ujar Alex
Noerdin, di depan hadirin rapat paripurna dewan di DPRD Sumsel, Jumat
(20/7/2012).
Alex menambahkan jika hasil
pengukuran ulang lahan terjadi kelebihan maka lahan lebih tersebut harus
diserahkan ke pihak yang berhak menerimanya.
Ia
menyayangkan terjadinya perusakan dan anarkis yang dilakukan masyarakat
hingga menyebabkan kerugian dan kasusnya sudah menjadi perhatian
nasional bahkan internasional.
Terhadap warga
yang kini diamankan di Polres OI, Alex mengaku tetap menjalani proses
hukum karena negara ini berdasarkan hukum dan warga harus menghormati
proses hukum.
Disinggung anggota dewan Rusdi
Tahar yang ditangkap polisi kemudian mengalami pemukulan, Alex
menyebutkan bahwa hal itu bukan penangkapan tetapi diamankan.
Alex
juga meminta maaf karena beberapa bulan kurang aktif karena mengikuti
Pilkada DKI sehingga perhatian terhadap kondisi daerah sedikit
terngganggu.
"Sekarang kasus ini saya
ambilalih, kalaupun warga berada di pihak yang benar tetapi jika
melakukan peruskan, jadinya juga salah," ujar Alex.
Alex
mengaku sudah melihat langsung ke lokasi terjadinya perusakan di lahan
tebu Cinta manis khususnya Rayon III. Menurutnya sebagai gubernur
pilihan rakyat, dirinya tidak ada rasa takut sama sekali ketika
menerobos kerumunan warga yang bersenjata tajam berada di lokasi bahkan
dirinya langsung dihampiri warga ketika memberikan penjelasan di lokasi.
"Kalau saya lihat ada ribuan hektare kebun tebu yang terbakar, sayang ini terjadi di saat kita masih menginpor gula," katanya.
Menjawab
pertanyaan Sripoku.com, seputar sumbangan gula PTPN VII Cinta manis
yang hanya berkisar di angka 4-5 persen untuk kebutuhan gula nasional
sehingga kebutuhan gula tetap masih terus mengimpor, Alex mengaku semua
itu diserahkan ke tim yang sedang melakukan tugasnya untuk memberikan
rekomendasinya nanti.
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
0 komentar:
Posting Komentar