TEMPO.CO, Palembang
- Kondisi keamanan di areal perkebunan tebu milik PTPN VII di Desa
Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, belum kondusif.
Aparat keamanan dan warga setempat masih bersiaga untuk menghadapi
kemungkinan terburuk.
Pendamping warga dari Walhi Sumatera
Selatan, Hadi Jatmiko, mengatakan saat ini warga dan pendamping sedang
mendata warga yang kemungkinan hilang dan mengalami luka-luka.
Menurut Hadi, pihaknya sedang berusaha memulihkan kesehatan puluhan
warga yang mengalami luka lebam dan luka bakar. Tidak sedikit pula warga
yang mengalami kehilangan uang dalam peristiwa bentrokan antara warga
dan aparat kepolisian tersebut. “Kami masih berkonsentrasi memulihkan
warga yang luka-luka serta mendata warga yang kemungkinan masih hilang,”
kata Hadi, Kamis, 19 Juli 2012.
Ihwal pembakaran di sekitar
areal milik PTPN VII, Hadi menuding pembakaran dilakukan oleh provokator
yang disewa oleh perusahaan. “Konflik sengaja dibuat oleh perusahaan
untuk mengalihkan isu sengketa agraria antara warga dan PTPN,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan,
Ajun Komisaris Besar R. Djarot Padakova, memastikan pihaknya telah
bekerja secara profesional dalam menangani konflik di PTPN VII Cinta
Manis.
Untuk menjaga keamanan warga dan aset perusahaan hingga
kini personel polisi masih bersiaga di sejumlah titik rawan konflik.
Sedangkan untuk mencari pelaku pembakaran dan pelaku kekerasan saat
unjuk rasa berlangsung, Polda Sumatera Selatan akan meminta keterangan
langsung dari warga dan pendamping.
Djarot membantah ada warga
yang ditangkap. Kalaupun ada yang dipanggil, itu bisa saja sebagai
saksi. Sebab aparat kepolisian mengumpulkan keterangan dari masyarakat,
apa yang menjadi tuntutan warga.
Menurut Djarot, pihaknya ingin
segera menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas. “Mari masyarakat
tunjukkan bukti keabsahan kepemilikan apa yang menjadi tuntutannya. Itu
merupakan cara kami membuat terang setiap persoalan,” ucapnya.
Kemarin kobaran api melahap bangunan perumahan karyawan PTPN VII Cinta
Manis di Rayon III Desa Seribandung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten
Ogan Ilir. Sedikitnya tiga blok atau enam rumah hangus terbakar tidak
tersisa. Namun belum jelas siapa yang melakukan pembakaran.
Bentrok berdarah tersebut juga mengakibatkan seorang anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan, Rusdi Tahar, dari daerah
pemilihan Ogan Ilir ikut menjadi korban luka. Rusdi mengaku dipukuli
oleh petugas kepolisian dalam insiden tersebut.
Aksi bentrok
dan pembakaran mes milik PTPN VII merupakan buntut dari sengketa agraria
yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun silam. Warga mengaku lahan
mereka dicaplok oleh PTPN VII tanpa prosedur yang jelas.
Akibat aksi tersebut, ativitas perusahaan, baik di perkebunan maupun di pabrik tebu, menjadi terhenti.
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Jumat, Juli 20, 2012
Kerusuhan, Warga Ogan Ilir Masih Bersiaga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar