WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Minggu, Juli 29, 2012

Polisi Dituding Tengah Menghilangkan Bukti Penembakan di Ogan Ilir

KBR68H, Jakarta - Pendamping warga Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Anwar Sadat menduga, pihak kepolisian tengah berusaha menghilangkan barang bukti penembakan yang terjadi di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat kemarin.
Dalam penembakan tersebut, seorang anak berusia 13 tahun meninggal terkena peluru. Pendamping warga yang juga Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan, Anwar Sadat mengatakan, banyak manipulasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Misalnya korban yang tertembak itu tadi dioperasi secara mendadak, kemudian banyak polisi yang menjaga. Kemudian secara tiba-tiba barang bukti kan hilang, saya menduga kan dimanipulasi untuk menghilangkan bukti. Iya saya kira.”
Bentrok terjadi antara warga dan Brimob di Desa Limbang Jaya Ogan Ilir Sumatera Selatan, Jumat lalu. Akibat bentrokan tersebut satu orang warga tewas tertembak. Korban bernama Angga Prima berumur 13 tahun. Insiden dipicu aksi sweeping atau razia yang dilakukan kepolisian. Polisi mengklaim razia digelar untuk melacak keberadaan 127 ton pupuk PTPN VII yang hilang pada 17 Juli. Polisi menduga hal ini berkaitan dengan sengketa yang terjadi antara warga dan PTPN VII Cinta Manis terkait perebutan lahan.



Artikel Terkait:

0 komentar: