![]() |
salah seorang perwakilan dari Walhi sumsel sedang berorasi di depan Ratusan massa dari GPPB di Depan Mabes POLRI. (Foto : WALHI) |
"Lahannya direbut paksa, kejadian tahun 1982. Dari 20 ribu lebih lahan yang dikelola, hanya 6.000 ada HGU (hak guna usaha). Sisanya 14.000 tidak ada HGU," ungkap Perwakilan Pendemo yang tergabung dalam Gerakan petani penesak bersatu (GPPB), Rusdi kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (3/7/2012).
Menurut Rusdi, massa yang datang dari 17 desa dan 6 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir ini menuntut pengembalian lahan yang saat ini dipergunakan untuk menanam tebu oleh Pabrik Cinta Manis milik PTPN VII.
"Kembalikan lahan rakyat yang dikelola pabrik PTPN VII Cinta Manis. Pabrik gula di kabupaten Ogan Ilir sumsel," imbuhnya.
Namun sayang, mereka tidak menemui Dahlan Iskan karena sedang ikuti rombongan Presiden SBY berkunjung ke Australia.
Menurut Rusdi, pihaknya hanya ditemui oleh salah seorang asisten deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Industri Primer III, Sumyana Sukandar.
Rusdi menjelaskan, hasil pertemuannya dengan pihak Kementerian BUMN sangat mengecawakan. Bahkan dia menjelaskan, warga yang lahannya telah direbut paksa oleh PTPN VII akan melakukan pengambilan lahan secara paksa jika masih belum ada kejelasan tentang nasib lahan petani.
"Tidak ada keputusan. Kita ambil lahan kita ambil paksa. Karena secara prosedur sudah kita lakukan," tutupnya.
Sumber : Finance.detik.com
Artikel Terkait:
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar