WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Sabtu, Juli 28, 2012

Ingin Lihat Mobil Polisi, Angga Malah Tewas Tertembak

TRIBUNJOGJA.COM, INDRALAYA -- Angga (13), bocah yang baru duduk di kelas 1 MTS ini, meregang nyawa tepat di depan Masjid Darusalam Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu Kabuapten Ogan Ilir.

Dalam peristiwa berdarah itu, anak ke empat dari pasangan Darmawan dan Yuana itu tertembak di bagian kepala telinga sebelah kanan dan langsung  menghembuskan nafas terakhir di tempat tersebut.

Anak ke empat dari enam bersaudara ini, menurut Yuana, Ibu korban, hendak melihat banyaknya mobil polisi yang melintas di jalan. Ketika itu, ia sempat pamitan kepada ibunya.

"Mak, banyak mobil polisi aku nak lihat. Kata dia. Kemudian langsung pergi sedangkan saya di rumah," kata ibunya sambil terus menangis.

Setelah pamitan, Yuana mendapat berita, anak  tercintanya sudah tidak bernyawa lagi. Sementara, ayahnya yang berprofesi sebagai pandai besi, baru dua hari merantau.

Usai kejadian, Paldi kakaknya, terlihat menangis berserta keluarganya yang  lain. Sementara sang ibu tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Ia masih tidak percaya dengan kepergian sang buah hati.

Dengan tersedu-sedu, ia meminta pertanggungjawaban atas kepergian sang buah hati.

Dari informasi yang dihimpun, menurut warga sekitar, Angga sedang melihat suasana ramai, ada anggota Brimob yang dikerumuni warga. Ketika polisi memberondong warga menggunakan senjata, ia tidak bisa menghindar dan akhirnya tertembak.

Sementara, situasi empat desa di kawasan tersebut, masih mencekam. Jelang Magrib, ratusan polisi Brimob siaga di simpang Limbang Jaya. Sedangkan, situasi desa juga masih mencekam. Mereka sangat trauma dengan apa yang terjadi.

Selongsongan peluru bekas rentetan tembakan, masih disimpan warga. Mereka berharap, usut tuntas kasus tersebut. Mereka tidak terima dengan perlakuan aparat yang memborbardi warga dengan tembakan bersenjata. (*)



Artikel Terkait:

0 komentar: