Satu Meninggal 5 Luka.
Warga yang tinggal disekitar PTPN VII Unit Usaha Cinta Manis sejauh ini
masih mencekam. Sejak (25/7) sejumlah
aparat nampak berjaga-jaga di beberapa
gerbang desa. Tidak hanya itu, aparat kepolisian melakukan penggeledahan kepada sejumlah warga
yang melintas disekitar kawasan Cinta Manis. Dengan pola pengamanan semacam
itu, warga kini merasa cemas melakukan aktivitas kesehariannya.
Terlebih, pada hari kamis kemarin (26/7) lebih tepatnya pukul 10.30
wib, sejumlah aparat Brimob bersenjata lengkap, dengan membawa pasukan sebanyak
15 truk melakukan sweeping kerumah-rumah warga Desa Sri Bandung. Setelah itu
mereka menanngkap sejumlah warga seperti Kaidil, dan Vino . Ketika orang yang dicari
tidak berada ditempat, aparat pun melakukan penangkapan kepada istri target.
Kejadian itu dialami oleh Nyonya Mardi. Nyonya Mardi ditangkap karena ketika
suaminya yang menjadi target tidak berada dirumah.
Alasan mereka melakukan
sweeping, mereka mencari warga yang diduga menjarah pupuk milik PTPN VII. Meski
pada malam hari yakni sekitar pukul 00.wib warga dibebaskan karena tidak
terbukti melakukan penjarahan pupuk, namun tindakan penggeledahan itu
menimbulkan trauma mendalam bagi warga.
Tak
sampai disitu, pada hari ini (27/7) aparat kembali melakukan sweeping ke Desa
Lubuk Keliat, dan sempat melakukan penangkapan kepada warga, sebelum akhirnya
dilepas. Selanjutnya, Desa Betung menjadi target sweeping ketika sejumlah warga
sedang melakukan shalat Jumat.
Penyelusuran ke kampung-kampung terus berlanjut. Desa Sri Kembang tak
luput menjadi sasaran. Desa ini didatangi aparat ketika sejumlah warga sedang
melayat orang yang meninggal. Hingga informasi ini diterima pada pukul 14. WIB,
jenazah almarhum belum dikebumikan karena keluarga almarhum (anak kandung)
belum datang akibat cemas dengan hadirnya sejumlah aparat.
Kemudian sekitar pukul 17 wib, pasukan Brimob menyisir Desa Tanjung
Pinang menuju Desa Limbang Jaya. Aparat menembakan senjata, Anak kecil bernama
Angga usia 12 tahun yang sedang bermain playstation keluar karena mendengar
suara tembakan. Tak lama kemudian Brimob menembak Angga. Anak itu tertembak
dikepala dan tergeletak ditanah, ketika seorang warga bernama Saidi mengangkat
tubuh Angga dengan maksud memberi pertolongan, Brimob melarang Saidi mengangkat
tubuh Angga. “ Letakan ! kalau masih kau angkat nanti kutembak “. Digertak
seperti itu, Saidi tetap berdiri tegar dan mengatakan “. Silahkan tembak saya
!”. Mendengar jawaban Saidi, Brimob pun
lari.
Pukul 18 wib, mendapat sms dari salah seorang Petani Limbang Jaya yang
sedang mengawal korban kerumah sakit terdekat yakni RS Tanjung Batu.
Angga (12) dipastikan meninggal di RS Tanjung Batu dengan luka tembak
dikepala. Persisnya peluru itu menembus kepala hingga cairan otaknya keluar.
Kemudian dikabarkan 4 orang dilarikan ke RS Bayangkhara Palembang diantaranya
perempuan bernama Jesica (16), satu orang ibu-ibu bernama Du binti Juni dan dua
orang perempuan lain yang belum teridentifikasi. Sedangkan Rusman bin Alimin
yang saat itu dalam kondisi kritis, dilarikan ke Palembang namun belum jelas
dirawat dirumah sakit mana.
Sejauh ini, korban luka berjumlah 5 orang, 4 perempuan dan satu
laki-laki.
0 komentar:
Posting Komentar