SRIPOKU.COM, PALEMBANG -
Penembakan yang dilakukan aparat Brimob Polda Sumsel terhadap warga di
Desa Limbangjaya, Kecamatan Tanjungbatu, Kabupaten Ogan Ilir, Jumat
(27/7/2012) lalu ternyata ditemukan bukti penggunaan peluru tajam.
"Sudahlah
jangan membohongi publik dan membuat kesan ingin benar sendiri. Banyak
bukti penembak menggunakan peluru tajam," kata Hadi Jatmiko, Divisi
Litbang Walhi Sumsel, Senin (30/07/2012) di Palembang.
Bukti
peluru tajam diambil dari bekas luka tembak yang dibawa ke Puskesmas
Tanjungbatu, Ogan Ilir. Proyektil peluru tajam itu menancap di bahu
Jasman, salah seorang korban telah kembali dan sempat dirawat di RS
Bhayangkara.
"Korban meminta pulang. Ia justru merasa tidak nyaman di saat dirawat di rumah sakit," ujar Hadi.
Penjelasan
yang disampaikan Walhi Sumsel tersebut menjadi jawaban atas klaim
Kapolri bahwa dalam insiden yang menewaskan Angga, siswa Madrasah
Tsnawiyah, aparat Brimob tidak menggunakan peluru tajam.
Tragedi
di Desa Limbangjaya itu selain menewaskan seorang bocah, juga melukai
empat lainnya. Peristiwa penembakan saat warga berpuasa itu, berlangsung
ketika ratusan aparat menyerbu dengan alasan mencari pencuri pupuk
milik PTPN VII Cintamanis.
Sumber : Sripoku.com
Artikel Terkait:
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
Kriminalisasi petani
- Jaga Lahan Gambut, Warga Desa Nusantara OKI Tolak Perkebunan Sawit
- Pernyataan Sikap : Bebaskan Tokoh Adat dan Petani Musi Banyuasin
- Walhi dan Petani tuntut pembebasan Dua Warga di OKI
- "SBY Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri"
- SBY dituntut lindungi para pejuang lingkungan
- Kami Aktivis, Bukan Penjahat Atau Kriminal
- Petani Bentrok di PTPN VII Cinta Manis Sumsel
- Kapolres OI Akui Ada Kesalahan
- Kapolres OI jalani sidang disiplin
- Sidang Disiplin Enam Perwira Tertutup
0 komentar:
Posting Komentar