KBRN, Palembang : wahana lingkungan Hidup
Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan menuntut keras Polda Sumsel agar
bertanggung jawab terkait kasus penembakan yang terjadi di Desa Limbang
Jaya, Kabupaten Ogan Ilir yang telah menwaskan satu bocah dan korban
luka-luka lainnya.
Tidak hanya korban jiwa dan luka luka
akibat tembakan dan pukulan benda tumpul, dartemuan Walhi di lapangan
terbukti bahwa aparat kepolisian yang bentrok di TKP menggunakan peluru
tanjam sehingga banyak memakan korban.
Direktur Eksekutif Walhi Sumsel Anwar
Shadat kepada RRI, Sabtu (28/7), mengaskan, traged bentrok ini bermula
dari tindakan aparat Brimob yang memasuki Desa Limbang Jaya, dan secara
beramai ramai warga datang dan menanyakan kepentingan Brimob tersebut.
Namun, karena melihat kumpulan warga
tersebut, akhirnya pasukan bersenjata lengkap tersebut langsung
melepaskan tembakan ke arah warga sehingga bukti temuan selongsong
peluru tajam pun ditemukan pihak Walhi. Untuk itu, Walhi Sumsel menuntut
agar seluruh jajaran, baik dari Kapolda hingga Wakapolres yang
terlibat, dicopot dari jabatannya.
Walhi Sumsel juga menjelaskan, sebelum
terjadi aksi brutal ini, aparat Brimob juga pernah melakukan penangkapan
terhadap seorang balita 1,5 tahun bersama seorang ibu yang dituduh
membawa senjata tajam dan melewati jalan milik PTPN VII Cinta Manis,
sehingga ibu dan balita tersebut harus ditahan di Polres Kabupaten Ogan
Ilir dengan iming-iming akan dibebaskan dengan syarat tidak akan ada
lagi demo menuntut pengembalian lahan
Artikel Terkait:
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar