TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam keras aksi penembakan
yang dilakukan oleh anggota Brimob Polda Sumatera Selatan terhadap
masyarakat desa Limbang Jaya Kecamatan Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Akibat kekerasan tersebut seorang anak (13 th) bernama Angga bin
Darmawan mengalami luka tembak pada bagian kepala dan meninggal di
tempat.
Selain itu, sejauh ini KontraS mendapatkan keterangan bahwa empat orang lainnya mengalami luka tembak dalam kondisi kritis.
KontraS melihat tindakan aparat polisi yang disebut penjaga keamanan dan pengayom masyarakat itu sebagai tindakan brutal.
Demikian disampaikan oleh Koordinator KontraS, dalam keterangan persnya kepada Tribunnews.com, Jumat (27/7/2012) malam.
Menurut Haris, informasi yang masuk ke KontraS tentang keempat korban
luka tembak dengan kondisi kritis itu adalah Jessica (perempuan, 16 th,
cucu dari anggota DPRD Ogan Ilir), Dud binti Juning (perempuan, 30 th),
Rusman Bin Alimin (laki-laki, belum diketahui umurnya), dan seorang
lagi yang belum diketahui identitasnya.
Dia menjelaskan, dalam catatan Walhi Sumatera Selatan dan pemantauan
yang KontraS lakukan, aksi kekerasan terhadap masyarakat yang berkonflik
dengan PTPN VII ini adalah rangkaian sejak 17 Juli 2012 lalu.
Puluhan warga menjadi korban kriminalisasi, tercatat hingga kini 9
orang warga ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sumsel.
Insiden kekerasan ini adalah buntut dari sengketa lahan antara warga
22 Desa disekitar PTPN VII Cinta Manis terkait dengan pengambila alihan
lahan usaha masyarakat sekitar.
KontraS menyangkan peristiwa ini terjadi hanya dua hari setelah
Presiden SBY menyatakan akan membentuk tim penyelesaian sengketa
agraria.
Hal ini menunjukan bahwa pernyataan Presiden SBY diabaikan oleh Polri yang berhadapan dengan masyarakat di Ogan Ilir.
Penyelesaian masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan
menyerahkan ke aparat kepolisian. Menyerahkan masalah kepada pihak
kepolisian semata, sama saja dengan membarakan konflik di tengah
masyarakat.
Oleh karena itu, KontraS mendesak pemerintah segera menghentikan
penggunaan kekuatan senjata dan cara kriminalisasi dalam menghadapi
masyarakat disengketa sumber daya alam.
"KontraS meminta agar Komnas HAM dan Ombudsman RI untuk segera
melakukan investigasi atas rangkaian tindak kekerasan di Ogan Ilir,"
tandasnya.
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
agraria 2012
- Anwar Sadat Teteskan Air Mata Saat Membacakan Pledoi
- 2014, Produksi Padi di OKI DiprediksiTerancam Menurun
- Masyarakat Tolak HGU Perusahaan
- WALHI Sumsel Desak Pangdam II Sriwijaya Tarik Pasukan dari Rengas
- Petani Desak Cabut HGU Sawit
- Tuntut Kesetaraan Hukum
- Stop Penangkapan Petani
- Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria
- Petani Desak Penyelesaian Konflik Lahan
- HARI TANI NASIONAL: Konflik Lahan dan Impor Pangan Disorot
Kriminalisasi petani
- Jaga Lahan Gambut, Warga Desa Nusantara OKI Tolak Perkebunan Sawit
- Pernyataan Sikap : Bebaskan Tokoh Adat dan Petani Musi Banyuasin
- Walhi dan Petani tuntut pembebasan Dua Warga di OKI
- "SBY Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri"
- SBY dituntut lindungi para pejuang lingkungan
- Kami Aktivis, Bukan Penjahat Atau Kriminal
- Petani Bentrok di PTPN VII Cinta Manis Sumsel
- Kapolres OI Akui Ada Kesalahan
- Kapolres OI jalani sidang disiplin
- Sidang Disiplin Enam Perwira Tertutup
0 komentar:
Posting Komentar